Perilaku Orang Menyebalkan di Trotoar


Trotoar diciptakan untuk para pejalan kaki. Pejalan kaki diberi jalan khusus, tentunya agar tidak 'bentrok' dengan para pengendara kendaraan bermotor sehingga para pejalan kaki bisa berjalan dengan nyaman tanpa adanya gangguan.

Namun tetap saja, banyak oknum – oknum menyebalkan yang berulah di trotoar sehingga mengganggu kenyamanan para pejalan kaki. Siapa sajakah 'oknum – oknum menyebalkan' itu?

1. Pengendara Motor

Mungkin bagi anda yang tinggal di daerah Jakarta sudah tidak asing lagi dengan hal yang satu ini. Pengendara motor naik ke trotoar untuk 'kabur' dari kemacetan. Ini merupakan penyimpangan. Selain mengganggu para pejalan kaki, hal ini juga bisa menyebabkan trotoar cepat rusak. Bagi para pengendara motor saya sarankan hindari penggunaan trotoar karena ini menyangkut kenyamanan fasilitas umum.

2. Jalan Bergerombol

 
Anda pasti pernah berjalan di trotoar sedangkan di depan anda ada segerombol orang yang menutupi jalan anda. Alhasil perjalanan anda jadi terganggu karena jalan anda terhalang. Saya sarankan jika anda ingin jalan bersama dengan teman – teman anda janganlah menutupi trotoar sehingga mengganggu orang – orang yang berjalan di belakang anda.

 
3. Pedagang Kaki Lima

 
Ini adalah problema nomor satu di setiap kota. Trotoar habis dimakan para pedagang kaki lima sehingga dengan terpaksa para pejalan kaki harus turun dari trotoar agar bisa berjalan. Bahkan setelah dilakukan razia sekalipun, para pedagang kaki lima tetap saja berjualan di trotoar. Nampaknya pemerintah harus kembali berfikir keras untuk menyelesaikan masalah ini.

 
4. Premanisme

 
Di kota – kota besar seperti Yogyakarta atau Bandung, trotoar dijadikan tempat nongkrong komunitas – komunitas seni, pecinta vespa, sepeda kuno, atau mungkin musisi jalanan. Namun di Jakarta, trotoar menjadi tempat tongkrongan para preman. Ya, premanisme di Jakarta terbilang cukup tinggi. Preman – preman inilah yang membuat orang jadi tidak nyaman menggunakan trotoar.

 

Sebenarnya pemerintah sudah baik dalam melaksanakan tugasnya memberikan fasilitas umum yang layak kepada rakyatnya. Namun oknum – oknum itulah yang merusak kepercayaan masyarakat pada fasilitas umum tersebut. Oleh karena itu, marilah kita bersama – sama menjaga fasilitas umum. Jangan dirusak dan jangan disalah gunakan. Semoga bermanfaat!

Komentar