Asal Mula Kata “Mudik”



Pulang kampung atau yang biasa disebut mudik sudah menjadi tradisi tahunan orang Indonesia terutama pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. Tujuannya tentu untuk merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Mudik tentunya menyenangkan, bisa bercengkrama dengan keluarga dengan nuansa nikmatnya hari kemenangan. Selain itu mudik juga bisa jadi refreshing bagi sebagian orang.

Tapi apakah Anda tahu darimana asal mula kata "mudik"? Seperti biasa, mari kita bahas sejarahnya.

Ada yang bilang bahwa mudik berasal dari bahasa Jawa, "Mulih DisiK" yang artinya "Pulang dulu". Pernyataan ini dapat dikatakan benar karena jika pulang kampung rata-rata orang mengarah ke arah Jawa. Ternyata di Jawa, tradisi tahunan ini memang sudah berlangsung sejak masa sebelum masehi. Jika seorang anggota suatu kaum memisahkan diri untuk mencari kehidupan baru, maka orang tersebut wajib kembali ke kaum asalnya setiap setahun sekali untuk mengingat tempat dimana ia dibesarkan.

Tidak sampai disitu, ternyata masih ada lagi cerita lain.

Ada juga yang bilang bahwa kata "mudik" pertama kali digunakan oleh Kaum Urban yang berada di Sunda Kelapa. Bagi mereka, kata "mudik" merupakan singkatan dari "MenujU uDIK" yang artinya menuju kampung. Sayangnya anak muda jaman sekarang banyak yang salah paham seputar penggunaan kata "udik" ini. Kata "udik" malah digunakan untuk mengejek orang yang kampungan.

Dan kisah yang terakhir, yaitu berasal dari Betawi.

Orang Betawi mengatakan bahwa mudik artinya selatan. Apa maksudnya? Jadi begini ceritanya ...

Orang Betawi berkata bahwa mudik merupakan lawan dari kata "Melir". Melir sendiri merupakan kata turunan dari kata "Belilir"yang artinya Utara. Mengapa utara? Karena orang Betawi dulu menganggap bahwa tempat bekerja paling diincar orang adalah bagian utara Jakarta.

Setiap sekian bulan sekali para pekerja ini kembali ke kampung masing-masing untuk "memanen" uang yang mereka dapat di utara. Nah, pada saat seperti ini, biasanya orang berbondong-bondong bergerak ke arah selatan. Dan mereka berkata bahwa kegiatan kembali ke kampung itu namanya "mudik" karena mereka berbondong-bondong ke arah mudik (selatan).

 

Ternyata ada banyak asal usul kata "mudik" dari berbagai daerah. Meski begitu, untuk saat ini mudik diartikan sebagai pulang kampung. Tidak harus ke Jawa, dan tidak harus ke selatan, kemanapun arahnya asalkan pulang kampung ya itu namanya mudik. Menarik bukan?

Komentar