Think Again - Nyontek


Sejak belajar psikologi, saya mulai menjadi tempat 'curhat' bagi orang-orang yang merasa kesulitan untuk keluar dari masalah mereka. Memang, konsekuensinya saya menjadi lebih sibuk dari sebelumnya karena hampir setiap minggu selalu ada orang yang datang pada saya untuk bercerita, belum lagi saya harus menjawab email 'curhatan' satu-persatu. Namun, manfaatnya … saya bisa belajar banyak hal dari cerita orang lain.


Kurang lebih 3 minggu yang lalu, saya kedatangan tamu. Tamu itu tidak lain ialah teman lama saya. Ia datang ke rumah untuk bercerita tentang masalah di sekolahnya ….

Teman lama saya: "Yog, aku tuh udah belajar lebih serius ketimbang waktu SMP dulu, tapi kenapa nilai-nilai di sekolah aku sama aja kayak waktu SMP ya? Aku udah ngebela-belain begadang buat ngapalin, tapi pas ulangan tiba-tiba ngeblank. Akhirnya nilai ulangan jelek. Malah yang jarang belajar nilainya pada gede-gede."

Saya: "Coba cara belajarnya ganti, jangan pake sistem kebut semalam."

Teman Lama Saya: " Iya, aku juga udah pernah ngapalinnya dicicil setiap hari. Tapi tetep aja tiba-tiba ngeblank pas ulangan."

Saya: "Sepanjang ulangan, coba bikin pikiran kamu rileks. Biar kamu fokus dan ga gampang ngeblank."

Saya: "Ehm … sebentar, aku ke toilet dulu …."

Saya langsung buru-buru ke toilet untuk buang air kecil. Usai buang air kecil, saya langsung keluar dari toilet. Namun, tiba-tiba terdengar suara,

PLUNG!

Sesuatu jatuh ke dalam bak mandi. Saya lantas masuk kembali dan menengok ke arah bak mandi. Terlihat jelas seekor cicak sedang berusaha sekuat tenaga agar bisa keluar dari bak mandi tersebut.

Ah, ini tidak penting. Saya harus kembali ke ruang tamu dan mendengarkan cerita dari teman lama saya.

Saya: "Ok, sampe mana tadi?"

Teman Lama Saya: "Ya … masih soal ngeblank pas ulangan …."

Saya: "O ya, jadi … apa yang selama ini kamu lakukan buat nanganin masalah itu?"

Teman Lama Saya: "Ya … nyontek."

Saya: "Nyontek?"

Teman Lama Saya: "Iyalah. Kan tugas dateng terus tiap hari, tugas kelompok juga banyak, pokoknya gak sempet lah buat latihan soal atau baca buku. Ya daripada ga dapet nilai tugas, mending ngerjain tugas aja, terus ntar pas ulangan tinggal nyontek. Percuma ngapalin juga, ngeblank lagi ngeblank lagi."

Saya: "Jadi dengan cara nyontek, masalah kamu selesai?"

Ia diam.

Saya: "Jadi, dengan cara nyontek, kamu bakal jadi pribadi yang lebih dewasa?"

Ia diam.

Saya: "Apa ada, seorang pemikir hebat dan pengukir sejarah dunia yang waktu sekolahnya suka nyontek?"

Ia kembali diam.

Teman Lama Saya: "Ya tapi kan kalo ngerjainnya jujur nanti nilainya jelek. Kalau nilainya jelek, nanti dimarahin guru plus diejekin temen. Pokoknya mah jujur tuh gak dihargain banget lah."

Saya: "Emang, manusia mungkin ga menghargai. Tapi Tuhan pasti menghargai."

Ia kembali diam.

Saya: "Sebentar, aku ke toilet dulu."

Saya kembali bergegas ke toilet untuk buang air kecil lagi. Ketika saya lihat ke dalam bak mandi, ada bangkai cicak yang mengambang di permukaan air ….

***

Apa kalian sudah dapat menganalisa masalah apa yang sedang dihadapi teman lama saya ini? Ya, ia sedang bersekolah di sekolah yang tidak pantas untuknya.

Mengapa? Karena jika sekolah itu memang pantas untuknya, ia tidak akan pernah mengeluh tentang tugas yang banyak atau waktu belajar yang sempit. Jika sekolah itu memang pantas untuknya, maka ia akan menikmati aturan main dari guru-guru di sana. Dan jika sekolah itu memang pantas untuknya, ia tidak perlu mencontek saat ulangan.

Lihat kembali cerita singkat tentang cicak yang tidak sengaja jatuh ke dalam bak mandi itu. Apa yang terjadi pada cicak tersebut? Cicak itu panik sepanik-paniknya. Mengapa? Karena ia sedang berada di air, tempat yang tidak pantas untuknya. Manusia pun sama. Tidak ada satupun manusia yang merasa tenang ketika berada di tempat yang tidak pantas untuknya. Ketika kita berada di tempat yang tidak pantas untuk kita, kita cenderung bertingkah laku di luar kepantasan.


"Ketika kita berada di tempat yang tidak pantas untuk kita, kita cenderung bertingkah laku di luar kepantasan."


Sekarang coba pikirkan. Kapal pesiar akan melaju lebih cepat ketika berada di laut ketimbang ketika berada di darat. Pesawat terbang akan melaju lebih cepat ketika berada di udara ketimbang ketika berada di dasar laut. Sebuah mobil akan melaju lebih cepat ketika berada di darat ketimbang ketika berada di laut.  Apa yang memengaruhi itu semua?

Ya, kepantasan. Ketika mereka berada di tempat yang pantas untuk mereka, mereka akan melaju lebih cepat.

Banyak orang yang tidak pantas menjadi wakil rakyat, tetapi mereka memaksakan diri agar bisa menjadi wakil rakyat. Ada yang membeli ijazah palsu, ada juga yang menyogok orang dalam. Perhatikan, orang tersebut berusaha untuk menempatkan dirinya di tempat yang tidak pantas baginya.

Akibatnya? Ia memimpin dengan tidak tegas dan doyan menggrogoti uang rakyat. Indonesia pun jadi sulit maju.

Banyak calon siswa yang tidak pantas memasuki suatu sekolah, tetapi mereka memaksakan diri agar bisa menjadi siswa di sekolah tersebut. Ada yang meminta bantuan dari orang dalam, ada pula yang menyogok kepala sekolah. Lagi-lagi, mereka berusaha untuk menempatkan dirinya di tempat yang tidak pantas baginya.

Akibatnya? Siswa tersebut kesulitan dalam mengejar prestasi dan merasa terbebani dengan tugas yang begitu banyak.

Menempatkan diri di tempat yang baik belum tentu membuat kita menjadi lebih baik. Ingat, yang kita butuhkan sebenarnya bukan tempat yang baik, tetapi tempat yang pantas.

Sebenarnya, cinta juga ada hubungannya dengan kepantasan.

Apa yang kita lakukan ketika masa pacaran? Mungkin banyak yang berkata, "Saling mengenal diri masing-masing.". Padahal, sebenarnya pacaran itu adalah fase ketika kita mulai menganalisis kepantasan pasangan. Apakah pantas orang tersebut menjadi pasangan hidup kita, dan apakah kita pantas untuk menjadi pasangan hidupnya.

Putus? Itu artinya proses menganalisis salah satu pihak sudah selesai dan menyatakan bahwa pacarnya itu tidak pantas untuk menjadi pasangan hidupnya.

Lihat, semua kekacauan ini terjadi hanya karena kita salah menempatkan diri kita.

Lantas apa kunci agar kita dapat menempatkan diri di tempat yang pantas? Kuncinya hanya satu: Kenali diri.


"Di dunia ini sebenarnya tidak ada orang yang lemah, yang ada hanyalah orang yang belum mengenal dirinya sendiri."


Belajarlah untuk mengenal diri Anda sendiri. Siapa Anda, bagaimana sifat Anda, apa yang Anda suka, dll. Niscaya, dengan mengenal diri sendiri, kita akan tahu siapa yang pantas untuk menjadi teman kita, siapa yang pantas untuk menjadi pendamping hidup kita, pekerjaan apa yang pantas untuk kita, dan masih banyak lagi.

So, mulailah menempatkan diri di tempat yang pantas. Dan kunci dari mendapatkan kepantasan adalah mengenal diri sendiri. Karena dengan menempatkan diri di tempat yang pantas, kita tidak akan pernah menjadi orang yang lemah.


Jadi apakah Anda sudah berada di tempat yang pantas untuk Anda? Think Again.

Komentar