Cokelat adalah jenis
makanan yang paling disukai di seluruh dunia. Mulai dari anak-anak hingga
dewasa semuanya suka cokelat. Rasanya yang enak dan efeknya yang merilekskan
pikiran menjadi salah satu alasan mengapa orang suka sekali dengan makanan yang
satu ini.
Namun, ada saja
orang yang berprasangka negatif karena mereka mempercayai mitos-mitos di
kalangan masyarakat luas. Oleh karena itu, sekarang saya akan jelaskan 3 mitos
tentang cokelat yang seharusnya tidak Anda percaya lagi.
1. Cokelat menyebabkan Sakit Kepala
Banyaknya kasus
sakit kepala usai mengonsumsi cokelat menyebabkan banyak orang percaya akan
mitos yang satu ini. Cokelat memang mengandung senyawa tiramin yang memiliki dampak menyempitkan pembuluh darah.
Tetapi, hal ini tidak akan menyebabkan sakit kepala pada orang yang normal.
Sakit kepala usai mengonsumsi cokelat hanya akan terjadi pada orang yang jarang
berolahraga, memiliki penyakit darah tinggi, memiliki penyakit kolesterol, atau
yang memang memiliki alergi terhadap cokelat.
2. Cokelat Tidak Ada Manfaatnya
Mitos yang satu ini
juga sudah sebaiknya tidak Anda percayai lagi. Mengapa? Karena memang sudah
terbukti bahwa cokelat mengandung berbagai kandungan yang bermanfaat bagi tubuh
kita. Untuk mendapatkan info lebih lengkapnya, silakan Anda simak artikel saya
yang berjudul Manfaat Mengonsumsi Cokelat.
3. Cokelat Merusak Gigi
Hal ini tidak dapat
dibenarkan. Pada pasalnya, kerusakan gigi tidak disebabkan oleh cokelat, tetapi
disebabkan oleh penumpukan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi. Jadi, tidak
hanya cokelat yang menyebabkan kerusakan gigi. Asalkan menumpuk di sela-sela gigi,
semua makanan bisa berpotensi merusak gigi.
Demikianlah artikel
saya kali ini mengenai beberapa mitos cokelat yang sudah sepatutnya tidak Anda
percayai lagi. Semoga dapat membuka wawasan Anda, salam Sahabat Inspiratif!
Komentar
Posting Komentar
Ada tambahan? Atau ada sanggahan? Silakan utarakan :)