Mengapa Arsitektur Kuno Cenderung Berbentuk Piramid? Apakah Ini Merupakan Konspirasi?


Sumber gambar: http://worldnicepicture.blogspot.com

Sumber Inspirasi - Beberapa waktu yang lalu, ada salah satu Sahabat Inspiratif yang bertanya pada saya,

"Bang mau nanya dong, tentang piramida. Itu kok ada di mana-mana ya? Bahkan sampe ada tuh yang di bawah laut itu juga segitiga. Kenapa semuanya harus segitiga?"


Bagi Anda yang suka berpikir mendalam semacam teori konspirasi pasti tertarik mendengarkan pembahasan topik ini. Sebenarnya mengapa banyak bangunan berbentuk segitiga? Apakah segitiga adalah bentuk sakral? Apakah segitiga dianggap sebagai bentuk yang patut diagung-agungkan karena memiliki kelebihan ketimbang bentuk-bentuk lain?

Yuk kita mulai berpikir logis.

Orang-orang zaman dulu memang tidak terlalu teoretis. Tetapi mereka sudah mulai paham bentuk-bentuk yang dibutuhkan untuk suatu bangunan.

Bangunan berbentuk balok misalnya, menguntungkan jika ditaruh di perkotaan. Mengapa? Keuntungan bentuk balok adalah strukturnya mudah dan tidak membutuhkan banyak bahan. Kelemahan bentuk balok adalah mudah roboh ketika diterpa angin kencang. Namun di perkotaan ada banyak bangunan, sehingga jarang terjadi angin kencang.

Bangunan bentuk piramid cocok untuk ditaruh di tempat yang berangin. Mengapa? Karena bentuk piramid memiliki sifat tahan terhadap terpaan angin. Sehingga bangunan raksasa banyak yang berbentuk piramid, bangunan di gurun juga banyak yang berbentuk piramid. Selain itu, piramid juga memiliki kekokohan yang baik karena luas penampangnya (persegi) lebih besar daripada luas atapnya (titik).

Sesederhana itu.

Lalu mengapa orang-orang begitu berlebihan menanggapi bentuk segitiga?

Dalam psikologi, ada istilah bernama heuristik representatif. Heuristik representatif adalah kecenderungan otak kita merespon sesuatu yang sudah kita percaya.

Contohnya saja, saya percaya bahwa angin kencang dapat menimbulkan gempa, walaupun itu salah.

Suatu ketika, angin kencang datang. 5 menit kemudian terjadilah gempa. Pasti saya akan bilang pada semua orang,

"Tuh kan!"

Ketika datang angin dan tidak ada gempa, saya diam saja.

Bentuk segitiga juga seperti itu. Orang-orang banyak yang percaya bahwa segitiga adalah simbol menakutkan dan merupakan pertanda buruk. Paradigma buruk itu sudah mengakar dalam diri seseorang. Sehingga ketika melihat piramid, dia akan berkata,

"Tuh kan, segitiga! Ini menyeramkan!"

Lalu ketika mendengar cerita segitiga bermuda, dia akan bilang,

"Tuh kan, segitiga lagi!"

Kemudian ketika melihat gunung, dia akan bilang,

"Tuh, DIMANA-MANA SEGITIGA!"

Padahal segitiga hanyalah sebuah bentuk. Tidak ada unsur apapun di dalamnya.

Jadi, saya rasa kita tidak perlu lagi menanggapi bentuk segitiga dengan berlebihan. Kita hanya perlu mengubah paradigma mistis kita menjadi paradigma logis.


Take it easy, salam Sahabat Inspiratif!

Komentar