Cara mengontrol system restore


Apa itu system restore? System restore adalah sebuah fitur bawaan windows yang memungkinkan munculnya proses yang dijalankan komputer terakhir kali meskipun proses itu telah dimatikan. Banyak manfaat dari system restore ini, apabila secara tidak sengaja anda mematikan suatu proses penting dari windows yang sedang dijalankan CPU, maka kita bisa memanggil backup data proses yang tersimpan dalam system restore tersebut. Namun tetap saja fitur ini punya kelemahan. Bayangkan apabila anda mencoba membasmi virus di komputer anda, hanya dengan restart maka virus itu akan muncul lagi, lagi, dan lagi.

Mengapa bisa begitu?

Virus termasuk dalam suatu proses. Proses yang dijalankan oleh CPU. Apabila anda mengaktifkan system restore, maka pembasmian virus itu tidak akan ada gunanya. Karena saat semua proses virus itu anda delete atau anda matikan, maka system restore akan memanggil backup proses virus.

Maka dalam waktu singkat virus itu akan kembali merajalela di komputer anda. Dengan begitu berarti anda telah membiarkan virus berkeliaran di komputer anda. secara default,windows menyalakan fasilitas system restore. Maka dari itu, untuk memaksimalkan pembasmian virus, saya sarankan anda mematikan system restore ini. Bagaimana caranya? Inilah topik kali ini. Pada praktek kali ini saya menggunakan sistem operasi windows 7. Inilah tahap-tahap mengatur system restore :

1. Klik kanan pada icon my computer di desktop. Apabila tidak ada, cobalah cari di start menu. Klik kanan lalu pilih ‘properties’.


2.  Setelah itu akan muncul jendela baru. Lihat sidebar sebelah kiri. Klik pada system protection.


3. Akan muncul jendela baru bernama system properties. Pilih tab “system protection” lalu klik drive yang system restore nya masih dalam posisi “on”.
  
4. Setelah itu klik tombol “configure”. Lalu pilih “turn off system protection”



5. Klik ok

Selesai. Maka system restore di komputer anda sudah mati. Selamat mencoba !

Komentar